Dalam menjalankan aktivitasnya, perusahaan telah menetapkan manajemen risiko sebagai bagian dari kerangka tata kelola perusahaan. Dalam upaya itu, perusahaan mengevaluasi sistem dan kebijakan secara teratur untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi baik di industri maupun di dalam perusahaan.
Resiko keuangan dapat meningkat jika terjadi masalah yang terkait dengan keuangan perusahaan seperti masalah kredit dan likuiditas.
Pada dasarnya, persaingan baik untuk perusahaan. Namun dalam kenyataannya, seringkali ada persaingan tidak sehat, seperti perang harga dan aktivitas pemasaran yang berlebihan yang akan memberi tekanan pada perusahaan dan mempengaruhi pangsa pasar
Volatilitas kondisi keuangan dalam negara seperti penurunan daya beli dapat memengaruhi aktivitas utama perusahaan yang akan berdampak pada profitabilitas dan pertumbuhan
Setiap perubahan pada peraturan pemerintah yang memengaruhi perusahaan, langsung atau tidak langsung, seperti kebijakan fiskal
Kejadian seperti bencana alam yang merusak infrastruktur perusahaan dan menghambat kegiatan operasional perusahaan akan mengakibatkan kerugian yang diderita perusahaan.
Karena aktivitas perusahaan terkait erat dengan teknologi informasi, maka jika terjadi kegagalan dalam sistem TI perusahaan akan berdampak negatif, mulai dari kesalahan bug hingga penghentian total aktivitas perusahaan.